Pengasuh Pesantren Tebuiren, Dr.(HC).
Ir. KH. Salahuddin Wahid memberikan pengarahan dan amanah kepada
Pengurus Pusat IKAPETE (Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng) yang
baru saja dilantik, Ahad (29/10/2017) di Aula Bachir lantai 3 Gedung
Yusuf Hasyim Tebuireng.
Pada kesempatan tersebut, Gus Sholah
sapaan akrab beliau, berharap bahwa tahun ini merupakan tahun
kebangkitan Ikapete. “Hari ini kita bisa melantik Pengurus Pusat
Ikapete. Kalau dulu pengurus dari akademisi, kalau sekarang pengusaha.
Mudah-mudahan lebih dinamis. Semoga tahun ini menjadi tahun kebangkitan
Ikapete,” ujar beliau.
“Jadi saya tidak muluk-muluk, saya
ucapkan selamat kepada pengurus Ikapete. Saya selalu berpesan sederhana,
buat program yang sederhana, tapi harus ada jangka panjangnya,” imbuh
cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari ini.
Selain itu, Gus Sholah juga menekankan
kepada para alumni untuk mewujudkan sedekah bulanan. “Ingin mewujudkan
sedekah bulanan, tahun lalu 10 ribu, ya tahun ini naikkan 20 ribu lah,”
terang Gus Sholah dengan tersenyum.
Alumni di Banten bisa mempelopori
dibangunnya Pesantren Tebuireng ke-8, lanjut Gus Sholah “Semoga ke depan
bisa lebih baik, asalkan tidak royokan (red, rebutan),” pesannya.
Hal yang tidak kalah penting, Gus Sholah
juga menyampaikan mimpi besar beliau untuk mendirikan Rumah Sakit
Hasyim Asy’ari Dompet Duafa yang akan difungsikan untuk masyarakat
kurang mampu di luar penerima BPJS. “Bulan Mei lalu Dompet Duafa kesini
mencoba menjajaki ingin mendirikan Rumah Sakit Hasyim Asy’ari Dompet
Duafa,” jelas Gus Sholah.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada unit
Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren) yang berada di sebelah utara
Pondok Putri Pesantren Tebuireng yang selanjutnya akan dikembangkan
menjadi RS Hasyim Asy’ari Dompet Duafa, yang diharapkan oleh Gus Sholah
akan menjadi RS terbaik di Kabupaten Jombang.
“Mudah-mudahan bisa berjalan bisa
terwujud. Bermimpi menjadi rumah sakit terbaik di Jombang,” ungkap
beliau. Terkait kepemilikan RS itu nanti, menurut Gus Sholah bukan hal
yang terlalu disoalkan. Yang lebih penting menurutnya bagaimana saat ini
barusaha untuk merealisasikan mimpi tersebut untuk membuat RS.
“Bagaimana kita mengawali sebuah langkah
itu dan yang penting tidak berhenti langkah itu meski selangkah dua
langkah. Semua yang ikut dalam kegiatan itu mendapat manfaat, manfaat
itu mendapat pahala. Buat saya tidak penting kepemilikan siapa itu,”
pungkas Gus Sholah.
0 komentar:
Post a Comment