Pesantren Tebuireng memanfaatkan bulan
Syawal kali ini dengan menyelenggarakan Halal Bi Halal dan Temu Alumni
Nasional XIII Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE). 500
alumni Pesantren Tebuireng hadir bersama Pengasuh Pesantren Tebuireng,
KH. Salahhuddin Wahid, Ketua Umum IKAPTE Pusat Drs. Ainur Rofik, KH.
Qiswini selaku Pengasuh Pesantren Tebuireng 8 Serang Banten, PPMI
Alkalan Manukwari Selatan Papua Barat yaitu Gus Darto Syaifuddin, dan
para undangan lainnya.
Acara yang digelar di halaman Pesantren
Tebuireng (07/07/18), dimulai pukul 09.20 WIB dan berakhir pukul 12.00
WIB. Dalam susunan acaranya, temu alumni IKAPETE dan halal bi halal ini
dikemas sangat rapi dan khidmat.
Acara dimulai dengan pra acara gambus
al-Fatah, para tamu alumni disambut dengan lagu-lagu atau nasyid.
Kemudian disusul dengan pembacaan tahlil ayat-ayat suci Al Quran yang
dibacakan oleh Ustd. Muhammad Abdul Aziz, dilanjut dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan Hymne Tebuireng, lalu pembacaan tahlil akbar
yang dipimpin oleh KH. Ahmad Syakir Ridlwan.
“Dalam acara Halal bi halal dan temu
alumni IKAPETE ini, kita sebagai para alumni, mari bersatu, mendukung,
memperkuat dan meneruskan perjuangan hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari,” jelas Bapak Ainur Rofik, Ketua Umum IKAPETE sekaligus alumni Pesantren Tebuireng dari Gresik.
Di akhir acara, terjadi pelelangan
lukisan karya Rozhy, salah satu pengurus Tebuireng, yang mana uang dari
lukisan itu akan dijariyahkan kepada Pesantren Tebuireng Jombang. Adapun
pemenang lelang lukisan tersebut adalah H. Sobri yang sekaligus Ketua
IKAPETE Banten, dengan harga tertinggi Rp. 42.500.000. Kemudian acara
dilanjut dengan ramah tamah di halaman Pesantren Tebuireng.
Acara halal bi halal ini dilengkapi dengan bazar yang berada tepat di
belakang Masjid Pesantren Tebuireng. Bazar para alumni IKAPETE ini,
terdiri dari bazar makanan, pakaian, buku bacaan hingga segala macam
sandang dan pangan disajikan oleh para alumni IKAPETE. Ada sekitar 7
cabang lebih, yang membuka stand bazar, Gresik, Mojokerto, Jakarta,
Banten, dan seterusnya.
0 komentar:
Post a Comment